Rabu, 18 Maret 2015


RESENSI
MATA KULIAH PEMBINAAN BAHASA INDONESIA
Dosen Pengampu: Dian Puspita, M. Pd.










KELOMPOK 6
1.      ALFANDI KUSNADI
2.      CAHYA ARI SETIA BUDI
3.      FANDI FIRDAUS
4.      HENI KARTIKA SARI
5.      INAYATUL KAROMAH
6.      ITA ROFIQOH
7.      TIA ALFIANA









SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PRINGSEWU
2015







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata kuliah Pembinaan Bahasa Indonesia dengan judul RESENSI.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca, semoga makalah ini dapat membantu kita memahami tentang resensi.

Penyusun, Februari 2015

Pringsewu











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah........................................................................... 1
1.3  Tujuan Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resensi.......................................................................... 3
2.2 Tujuan Resensi................................................................................ 5
2.3 Dasar-dasar Resensi........................................................................ 8
2.4 Pola Tulisan Resensi....................................................................... 9
2.5 Langkah-langkah Meresensi Buku................................................. 10
2.6 Unsur-unsur Resensi....................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 13
3.2 Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Dalam sebuah karya yang telah dihasilkan perlu adanya penilaian terkait dengan karya tersebut. Resensi merupakan sebuah tulisan yang berisi tentang penilaian sebuah karya, bisa berupa buku ataupun film. Resensi sebuah karya tidak hanya dipajang di beberapa surat kabar maupun majalah. Resensi digelar di kampus, televisi, radio, toko buku, ataupun internet. Bahkan sebagian besar surat kabar telah menyediakan kolom atau halaman khusus untuk memajang masalah perbukuan ini.
            Dalam kegiatan resensi, juga perlu adanya penelitian yang seimbang. Penilaian yang seimbang akan memberikan makna tersendiri bagi penulis, penerbit, dan pembaca.
            Resesi diperlukan untuk mengetahui informasi dari sebuah buku. Buku yang diresensi  merupakan buku yang baru diterbitkan. Melalui resensi, masyarakat pembaca dapat memperoleh informasi tentang penting tidaknya buku itu untuk dibaca dengan berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku tersebut.
Menulis resensi berarti menyampaikan informasi mengenai ketetapan buku bagi pembaca. Di dalamnya disajikan  berbagai ulasan  mengenai buku  tersebut dari berbagai segi. Ulasan ini dikaitkan dengan selera pembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat dijadikan acuan bagi kepentingannya. Dalam makalah ini akan dibahas segala sesuatu tentang resensi yaitu pengertian atau definisi ,tujuan resensi dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian resensi?
2. Apa saja tujuan resensi?
3. Apa sajakah dasar-dasar resensi?
4. Bagaimana pola tulisan resensi?
5. Apa sajakah langkah-langkah meresensi buku?
6. Apa sajakah unsur-unsur resensi?

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian resensi
2. Untuk mengetahui tujuan resensi
3. Untuk mengetahui dasar-dasar resensi
4. Untuk mengetahui pola tulisan resensi
5. Untuk mengetahui langkah-langkah meresensi buku
6. Uuntuk mengetahui apa saja unsur-unsur resensi








BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan informasi kepada para pembaca tentang sebuah karya.
Resensi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal sebagai recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yaitu mengulas sebuah buku.
Di Indonesia, resensi sering juga diistilahkan dengan timbangan buku, tinjauan buku, dan bedah buku. Adapun menurut Webster Collegate Dictionary (1995), review adalah a critical evaluation of a book, karena itu pada hakikatnya resensi haruslah menjelaskan apa adanya suatu buku; kelebihan dan kekurangan buku itu. Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Resensi adalah suatu jenis karangan yang berisi pertimbangan baik atau buruknya suatu karya. Resensi bertujuan untuk menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Bertolak dari tujuannya, resensi bermanfaat bagi para pembaca untuk menentukan perlu tidaknya membaca buku tertentu atau perlu tidaknya menikmati suatu hasil karya seni. Dalam arti lebih luas, resensi dibuat juga untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya seni lainnya seperti drama, film, dan sebuah pementasan. Karena pertimbangan yang disampaikan penulis resensi itu harus disesuaikan dengan selera pembaca, maka sebuah resensi yang disiarkan sebuah majalah mungkin tidak sama dengan yang disiarkan pada majalah lain. Tindakan meresensi buku dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku.
Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas. Dalam meresensi sebuah karya harus berkaitan dengan kualitas dari karya yang sedang dicermati atau diresensi tersebut. Penilaian tersebut harus dilakukan secara seimbang dan proporsional. Maksudnya ialah tidak boleh seorang peresensi tersebut hanya memberikan penilaiannya yang positifnya saja atau tidak tepat juga jika resensi itu hanya dilakukan untuk menilai kelemahan dan kekurangannya saja.
Jika diklasifikasikan, ada tiga bidang garapan resensi, yaitu (a) buku, baik fiksi maupun non fiksi; (b) pementasan seni, seperti film, sinetron, drama, musik, atau kaset; (c) pameran seni, baik seni lukis maupun seni patung.
Secara umum, resensi dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Deskriptif, ialah menggambarkan dan menjelaskan tentang karya seseorang secara menyeluruh, baik dari segi isi, penulisannya, maupun penciptanya (creator). Resensi ini tidak sampai pada penilaian kritik (bagus/tidak) si penulis terhadap karya yang dia resensi.
2.      Deskriptif evaluatif, ialah melakukan penilaian terhadap sebuah karya lebih dalam daripada yang pertama. Dia tidak hanya menggambarkan, tapi menilai sebuah karya secara keseluruhan dengan kritis dan argumentatif.
3.      Deskriptif-komparatif, ialah mencoba melakukan penilaian pada sebuah karya dengan cara membandingkan karya orang lain yang memiliki kesamaan atau keterkaitan secara isi dan materi. Selain membutuhkan analisa mendalam dan kritis, resensi ini juga membutuhkan pengetahuan dan wawasan luas. Karena tidak hanya satu karya yang harus dipahami, namun karya-karya lain yang berhubungan dengan karya yang dia resensi juga harus pula dia pahami.

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tiga jenis resensi buku adalah:
1.      Informatif; maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam, menyampaikan keseluruhan isi buku.
2.      Deskriptif; maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3.      Kritis; maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Dengan demikian, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.

2.2 Tujuan Resensi
            Sebelum meresensi, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi. Berikut adalah tujuan resensi :
a.       Menyampaikan informasi kepada pembaca apakah sebuah karya patut mendapat sambutan atau tidak.
b.      Menunjukkan kepada para pembaca layak tidaknya sebuah buku dibaca.
c.       Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
d.      Memberitahukan kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut.

Untuk menulis resensi, kita harus memerhatikan dari sisi latar belakang dan nilai buku.
a.    Latar Belakang
Agar resensi bermanfaat bagi para pembaca, maka penulis mulai menyajikan resensi dengan mengemukakan latar belakang buku itu, dimulai dengan tema dari karangan buku tersebut. Penyajian temanya secara singkat itu dapat juga dilengkapi dengan deskripsi buku tersebut, sehingga para pembaca yang belum tahu dapat memperoleh gambaran mengenai isi buku tersebut. Penulis resensi juga dapat memperkenalkan pengarangnya: namanya, ketenaran yang diperolehnya, buku atau karya mana yang telah ditulisnya, atau mengapa ia sampai menulis buku itu.



b.      Macam dan Jenis Buku
Penulis resensi harus membuat klasifikasi mengenai buku tersebut. Dengan memasukkannya ke dalam kelas buku tertentu, akan mudah menunjukkan persamaan dan perbedaan dari buku-buku lain, sehingga pembaca akan tertarik untuk membacanya dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai buku tersebut.

c.       Keunggulan Buku
Untuk memberikan evaluasi terhadap sebuah buku yaitu dengan cara mengemukakan segi-segi yang menarik dari buku itu. Mengenai keunggulan buku, peresensi pertama-tama mempersoalkan kerangka buku itu, hubungan antarsatu bagian dengan bagian yang lain. Yang kedua untuk menilai dari dekat sebuah buku, penulis resensi juga mempersoalkan bagaimana isinya. Hal yang ketiga dari masalah buku yaitu bahasa yang digunakan, bagaimana bahasa penulis dalam menulis buku tersebut. Menilai sebuah buku berarti memberi saran kepada para pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku itu.

d.      Menilai Buku
Mengkritik berarti memberi pertimbangan, menilai, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan buku itu secara penuh tanggung jawab. Tugas utamanya peresensi yaitu membuat penilaian secara jujur dan objektif terhadap sebuah buku, menganalisis tujuan penulisan buku, kualifikasi penulisnya, serta membandingkannya dengan buku-buku lain. Sebelum menulis resensi, seseorang harus membaca buku yang akan diresensi secara utuh.

Di bawah ini, beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman menyusun resensi, yaitu:
1.      Penulis resensi harus mengetahui jenis buku yang akan diresensi;
2.      Sebutkan keunggulan buku tersebut;
3.      Dimanakah letak kelebihan buku tersebut; pada penyampaiannya, plotnya, bahasanya, gambaran latarnya, penyusunannya, atau isinya;
4.      Sebutkan kelebihan dan kelemahannya. Memberikan kritik berarti memberikan pertimbangan-pertimbangan;
5.      Berikan bukti atas komentar atau pertimbangan dengan mengutip kata atau kalimat yang dibicarakan.

Untuk mempermudah menyusun resensi, petunjuk teknis di bawah ini dapat diikuti:
a.       Bacalah buku secara global, untuk mengetahui sekilas dan secara cepat isi buku yang akan diresensi;
b.      Bacalah buku tersebut untuk kedua kalinya dan mencatat hal-hal yang akan diungkapkan dalam resensi;
c.       Tulislah kesan yang timbul setelah membaca buku. Kesan tersebut dapat dijadikan judul resensi;
d.      Mulailah menulis resensi.
Caranya sebagai berikut:
Ø  Tulislah judul resensi;
Ø  Tulislah judul buku yang akan diresensi;
Ø  Tulislah nama pengarang buku tersebut;
Ø  Jika buku tersebut merupakan buku terjemahan, tulislah judul dan pengarang aslinya, serta penerjemahnya;
Ø  Tulislah tebal buku/jumlah halaman;
Ø  Tulislah tubuh resensi;
Ø  Sebutkan jenis buku yang diresensi;
Ø  Sebutkan pokok persoalan dalam buku tersebut;
Ø  Tulislah alur ceritanya;
Ø  Tulislah kesan atau ulasan alur tersebut.



e.       Tinjauan Fiksi
Ini adalah cara meresensi yang biasa digunakan dalam buku-buku fiksi. Selain harus menguasai isi buku, peresensi juga harus mencari perimbangan antara jalan cerita (plot, sinopsis) dan tema cerita. Perbedaan antara resensi buku dan resensi film terletak pada latar belakangnya saja. Jika pada resensi buku jumlah halaman/tebal buku, isi buku, dan tempat terbitnya, maka pada resensi film terdapat berapa lama film tersebut (durasi waktunya), dan harga dari film tersebut. Dari segi isi, antara resensi film dan resensi buku tidak ada perbedaan.
  
2.3 Dasar-dasar Resensi
            Dasar-dasar resensi juga perlu diketahui agar peresensi dapat meresensi sebuah karya dengan benar. Berikut dasar-dasar resensi :
a)      Peresensi memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu.
b)      Peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi yang akan dibuat.
c)      Peresensi memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya, misal selera, tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya.
d)     Peresensi memahami karakteristik media cetak yang akan memuat resensi. Setiap media cetak mempunyai identitas, termasuk dalam visi dan misi. Dengan demikian, kita akan mengetahui kebijakan dan resensi macam apa yang disukai oleh redaksi. Kesukaan redaksi dimuat biasanya sesuai dengan visi dan misinya. Misalnya, majalah sastra tidak menampilkan resensi buku tentang teknik. Jenis buku yang dimuat pasti buku yang berkaitan dengan masalah ekonomi.

Kegiatan meresensi buku pada hakikatnya melakukan penilaian terhadap buku. Menilai berarti mengulas, mempertimbangkan, mengkritik, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekurangan buku dengan penuh tanggung jawab. Pemilihan karakter bahasa berkaitan erat dengan masalah penyajian tulisan. Misalnya, tulisan yang runtut kalimatnya, ejaannya benar, dan tidak panjang lebar (bertele-tele). Di samping itu, penyajian tulisan resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangkap, menarik, dan enak dibaca baik itu oleh redaktur (penanggung jawab rubrik) maupun pembaca.
Selanjutnya, untuk peresensi sendiri memiliki syarat tertentu yaitu peresensi sebaiknya memiliki bekal pengetahuan yang memadai untuk memahami isi yang akan diresensi. Menurut Daniel Samad, peresensi buku sastra harus dapat menyampaikan dua lapis penilaian atau pertimbangan, yakni nilai literer dan manfaat untuk hidup. Nilai literer terungkap dari kegiatannya yang disebut apresiasi sastra dan manfaat untuk hidup terungkap dari apresiasinya atas kebutuhan masyarakat.peresensi dapat menyoroti salah satu dari bahan resensi yang ditinjau dari segi bahasa yakni biasanya bernas (singkat-padat), dan tegas.

2.4 Pola Tulisan Resensi
Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu :
a.       Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas.
b.      Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan hal-hal menonjol dari sinopsis yang sudah dibuat. Jika perlu, bagian-bagian yang mendukung uraian-uraian itu dikutip.
c.       Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
·  Isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterpretasikan;
·  Organisasi atau kerangka buku;
·  Bahasa;
·  Kesalahan cetak;
·  Membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun karya pengarang lain;
·  Menilai, mencakup kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku.
Beberapa hal yang kiranya harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam membuat resensi, yaitu :
a.       Bahasa yang digunakan harus jelas, tegas, tajam, dan akurat.
b.      Pilihan kata yang digunakan harus baik, tepat, dan tidak konotatif.
c.       Format dan isi resensi harus disesuaikan dengan kompetensi, minat, dan motivasi pembaca.
d.      Objektif, seimbang, dan proporsional dalam menyampaikan timbangan terhadap buku atau hasil karya.
Beberapa unsur yang harus dijadikan pertimbangan dalam resensi, antara lain :
a.       Estetika perwajahan karya yang sedang diresensi.
b.      Latar belakang penulisan dan pengalaman penulis.
c.       Tema dan judul dikaitkan dengan minat pembacanya.
d.      Penyajian dan sistematika karya yang sedang diresensi.
e.       Deskripsi teknis buku atau karya yang sedang diresensi.
f.       Jenis buku atau karya yang sedang diresensi.
g.      Keunggulan buku atau karya yang sedang diresensi.
h.      Kelemahan buku atau karya yang sedang diresensi.

2.5 Langkah-langkah Meresensi Buku
a.       Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang akan diresensi. Mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku. Siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga. Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu.
b.      Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
c.       Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d.      Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e.       Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:
-  Kerangka penulisan: bagaimana hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
-  Isi pernyataan: bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas     pemikirannya.
-  Bahasa: bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
-  Sebelum menilai: alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu ketika kita menulis. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.

2.6 Unsur-unsur Resensi
Kita perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun resensi buku, yaitu diantaranya :
a)    Membuat judul resensi. Judul yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Hal yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi. Deskripsi, judul buku, nama pengarang (atau penyunting), nama penerbit, tahun terbit, kota tempat penerbitan, jumlah halaman, dan harga buku (boleh dicantumkan atau tidak). Ini disebut heading dan biasanya dicantumkan di awal resensi. Misalnya: Makna Cinta dan Perkawinan di Era Globalisasi, Dian Kencana Dewi, Bandung: Unpad Press, 2005,vii + 237 hlm.

b)      Alinea pembuka. Alinea pembuka atau lead ini bersifat sebagai pemancing agar pembaca mau membaca resensi. Dalam membuat lead, peresensi, misalnya mampu mengaitkan isi buku dengan konteks situasi yang sedang hangat di masyarakat, misalnya: buku bertema tentang korupsi diterbitkan ketika sedang ramai-ramainya pengadilan kasus korupsi.

c)      Deskripsi atau rangkuman tentang isi buku. Di sini peresensi merangkum isi atau esensi buku secara ringkas. Dalam merangkum tentang isi buku, peresensi boleh mengutip satu atau dua kalimat atau alinea yang menarik dari buku untuk memperjelas gambaran isinya.

d)     Menyusun data buku. Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
·  Judul buku (apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan, jika demikian tuliskan juga judul aslinya).
·  Pengarang (kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pad buku).
·  Penerbit.
·  Tahun terbit serta cetakannya (cetakan keberapa).
·  Tebal buku.

e)    Komentar, evaluasi, dan penilaian. Inilah esensi dari suatu resensi, yakni si peresensi mengomentari dan menilai suatu buku dari berbagai aspek: aspek luar dan isi.

f)    Kalimat penutup dan rekomendasi. Dalam kalimat penutup ini, peresensi kadang-kadang secara tegas merekomendasikan bahwa buku bersangkutan memang layak atau tidak layak dibaca.

g)   Identitas peresensi juga dicantumkan di bagian akhir resensi. Manfaatnya yaitu untuk menunjukkan kredibilitas peresensi dalam meresensi buku bertema tertentu. Misalnya di akhir sebuah resensi tentang buku kehumasan, identitas peresensi disebutkan: Dian Eka Puspita Sari, Staf Humas Trans TV. Artinya, peresensi ingin menunjukkan bahwa ia merupakan praktisi Humas dan karena itu memiliki cukup kemampuan untuk meresensi buku bertema Kehumasan.





BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
                  Dalam meresensi sebuah karya tulisn pasti menilai kekurangannya atau kelebihannya, dengan tujuan pembaca dapat merangsang hasil karya tersebut. Untuk meresensi sebuah karya tulis perlu adanya langkah-langkah dan dasar untuk meresensi sebuah buku, yang mana semua itu saling memahami sepenuhnya tentang isi buku yang akan diresensi. Dalam meresensi juga terdapat penggunaan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Terdapat juga pokok-pokok yang menjadi sasaran dalam meresensi buku yang mana salah satu dari sasaran itu adalah mengulang tentang keunggulan dan kelemahan buku. Membuat judul semenarik mungkin dan betul-betul mencerminkan isi buku termasuk hal-hal penting dalam sebuah resensi termasuk juga mencantumkan identitas sebuah buku yang menutup biasanya dengan memberikan saran atau sasaran sebuah buku yang diresensi.

3.2 Saran
                  Untuk merensensi sebuah karya, sebaiknya pelajari dan ketahui dengan benar langkah-langkah meresensi dengan baik dan benar agar mendapatkan hasil resensi yang objektif dan pembaca dapat point-point yang tepat mengenai kekurangan dan kelebihan sebuah karya tersebut.







DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar